RSS

Kamis, 20 Juni 2013

Saat Mata Berbicara

Terdiam dalam gelap.
Aku tidak kehabisan kata
Tidak juga lupa akan perasaan sakit
Aku hanya tidak bisa terus berbicara

Mata terbuka, namun bibir ini rapat menutup
Seolah menyimpan ujung dari sebuah lorong panjang
Yang tidak memiliki cahaya.
Aku terdiam

Membaca bait hati sendiri itu sulit
Bagai membaca buku terlalu dekat
samar, dan tidak dapat dimengerti
Aku tetap terdiam

Disaat pancaran mataku tertangkap
oleh cahaya fokus dari retina matamu
Aku tetap dan masih terdiam
Namun pada saat itulah Mata ku berbicara

Pancaran itu menggambarkan rasa sakit
Rasa perih, dan rasa ingin menghilang
Betapa penderitaanku semakin menjadi
semakin hari, semakin harus ku pendam, ku redam

Dengarkan mataku berbicara,
sebelum semua kata terhapus oleh air mata
Biarkan mataku berbicara,
sebelum ia bisu untuk selamanya.

Dengarkan, cermati, cerna
setiap kata penuh arti dan penderitaan
Jika sudah cukup, enyahlah
Aku sudah cukup berbicara

Pergi, atau disini
Itu pilihan,
Serasa ingin menikmati pelukan penyesalan
namun aku siap jika yang ada hanya senyum perpisahan.



0 komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman

 
Copyright Walking for The Bright Future 2009. Powered by Blogger.Wordpress Theme by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul Dudeja.