Data
Definition Language dan
Perancangan Basis
Data
Dosen : Bachris
II. TUJUAN PERANCANGAN BASIS DATA :
1. Memenuhi informasi yang berisikan
kebutuhan-kebutuhan pengguna secara khusus dan aplikasi-aplikasinya.
2. Menyediakan struktur informasi yang alami
dan mudah dipahami.
3. Mendukung
kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan objektifitas
kinerja (waktu respon, waktu pemrosesan, dan ruang penyimpanan).
Perancangan dan
Penggunaan Basis Data mungkin tidak terlepas dari Perancangan Sistem Informasi
itu sendiri, didalamnya ada kemungkinan bahwa sistem tersebut akan melakukan
langkah - langkah yang berurutan dan berulang. Siklus hidup aplikasi basis data
berhubungan dengan siklus hidup sistem informasi. Siklus kehidupan sistem
informasi sering disebut macro life cycle, dan dimana siklus
kehidupan basis data merupakan micro life cycle
III. PERBEDAAN :
Macro life cycle merupakan siklus kehidupan sistem
informasi. Sedangkan Micro life cycle merupakan siklus kehidupan aplikasi
basis data. micro life cycle merupakan bagian dari sebuah macro life cycle
Perbedaan antara macro
life cycle dengan micro life cycle juga terletak pada tahapannya. Dan berikut
dibawah ini adalah perbedaan antara keduanya.
1. Analisa Kelayakan
Tahapan ini memfokuskan
pada penganalisaan areal aplikasi yang unggul , mengidentifikasi
pengumpulan informasi dan penyebarannya, mempelajari keuntungan dan kerugian ,
penentuan kompleksitas data dan proses, dan menentukan prioritas aplikasi yang
akan digunakan.
2. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan Pengguna
Kebutuhan–kebutuhan yang
detail dikumpulkan dengan berinteraksi pada sekelompok pemakai atau pemakai
individu. Mengidentifikasikan
masalah yang ada dan kebutuhan-butuhan, ketergantungan antar aplikasi,
komunikasi dan prosedur laporan.
3. Perancangan
Perancangan terbagi menjadi dua yaitu
: perancangan sistem database dan sistem aplikasi
4. Implementasi
Mengimplementasikan sistem informasi dengan
database yang ada
5. Pengujian dan
Validasi
Pengujian dan validasi sistem database dengan
kriteria kinerja yang diinginkan oleh pengguna.
6. Pengoperasian dan
Perawatan
Pengoperasian sistem setelah di validasi disertai
dengan pengawasan dan perawatan sistem
Tahapan siklus pada
microlife cycle
Aktifitas-aktifitas yang
berhubungan dengan database sebagai micro life cycle dan termasuk fase-fasenya
sbb :
1. Database planning
Pada aktifitas ini akan
disusun bagaimana langkah-langkah siklus hidup dapat
direalisasikan secara
lebih efisien dan efektif.
2. System definition
Definisi ruang lingkup
database (misal : para pemakai, aplikasi-aplikasinya, dsb.)
3. Design
Pada bagian dari fase
ini, perancangan sistem database secara konseptual, logikal
dan fisik dilaksanakan
4. Implementation
Pemrosesan dari penulisan
definisi database secara konseptual, eksternal, dan
internal, pembuatan
file-file database yang kosong, dan implementasiaplikasi
software.
5. Loading atau Data
Conversion
Database ditempatkan baik
secara memanggil data secara langsung ataupun
merubah file-file yang
ada ke dalam format sistem database dan memangggilnya
kembali.
6. Application Conversion
Beberapa aplikasi
software dari suatu sistem sebelumnya dikonversikan ke suatu
sistem yang baru.
7. Testing dan Validation
Sistem yang baru ditest
dan diuji kebenarannya.
8. Operation
Operasi-operasi pada
sistem database dan aplikasi-aplikasinya.
9. Monitoring dan
Maintenance
Selama fase operasi,
sistem secara konstan memonitor dan memelihara database.
Pertambahan dan
pengembangan data dan aplikasi-aplikasi software dapat terjadi.
dan pengaturan kembali
database mungkin diperlukan dari waktu keWaktu
IV. LANGKAH PADA TAHAP PENGUMPULAN DATA DAN ANALISA DATA
Sebelum merancang suatu database, yang harus dilakukan adalah mengetahui dan menganalisis apa yang diinginkan dari pengguna aplikasi, sehingga proses ini disebut pengumpulan data dan analisis. Untuk menspesifikasikan kebutuhan yang pertama kali dilakukan adalah mengidentifikasi bagian lain di dalam sistem informasi yang berinteraksi dengan sistem database. Termasuk pengguna yang baru atau yang sudah lama juga aplikasinya, kebutuhan–kebutuhan tersebut dikumpulkan dan di analisa.
Kegiatan pengumpulan data dan analisis :
Ø Menentukan kelompok pemakai dan areal bidang aplikasinya.
Ø Pengguna yang menguasai aplikasi yang lama dari setiap
bagian dipilih untuk
menyampaikankebutuhan-kebutuhan dan menspesifikasikannya.
Ø
Peninjauan dokumentasi
yang ada.
Ø Dokumen yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibuat dipelajari dan
dianalisa, sedangkan dokumen lainnya seprti kebijakan manual, form,
laporan–laporan dan bagan-bagan organisasi diuji dan ditinjau kembali untuk
mengetahui apakah dokumen tersebut berpengaruh terhadap pengumpulan data dan
proses spesifikasi.
Ø Analisa lingkungan
operasi dan kebutuhan pemrosesan.
Ø Lingkungan operasional yang sekarang dan informasi
yang direncanakan akan di gunakan dipelajari, termasuk menganalisa jenis–jenis
dari transaksi dan frekuensi transaksinya seperti halnya alur informasi dengan
sistem. Input dan output data untuk transaksi tersebut harus diperinci.
Ø Pengumpulan respon terhadap daftar pertanyaan dan
angket yang telah dibuat sebelumnya.
Ø Pengumpulan respon dari angket dan daftar pertanyaan
berisikan prioritas para pengguna dan penempatan mereka di dalam berbagai
aplikasi. Ketua kelompok mungkin akan ditanya untuk membantu para pengguna
dalam memberikan informasi yang penting dan menentukan prioritas.
Teknik yang digunakan dalam penspesifikasian kebutuhan secara formal
:
· OOA ( Object Oriented Analysis )
· DFD ( Data Flow Diagram )
· HIPO ( Hierarchical Input Process Output )
· SADT ( Structured Analysis & Design )
Selanjutnya, Perancangan database secara konseptua. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menghasilkan skema konseptual untuk databse yang tidak tergantung pada sistem manajemen database yang spesifik. Penggunaan model data tingkat tinggi seperti ER/EER sering digunakan didalam tahap ini. Di dalam skema konseptual dilakukan perincian aplikasi–aplikasi database dan transaksi–transaksi yang diketahui .
Ada dua kegiatan di dalam perancangan database secara konseptual :
Perancangan skema konseptual :
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan mengecek tentang kebutuhan– kebutuhan pemakai terhadap data yang dihasilkan dari tahap 1, dimana tujuan dari proses perancangan skema konseptual adalah menyatukan pemahaman dalam struktur database, pengertian semantik, keterhubungan dan batasan-batasannya, dengan membuat sebuah skema database konseptual dengan menggunakan model data ER/EER tanpa tergantung dengan sistem manajemen database.
Ada dua pendekatan perancangan skema konseptual :
· Terpusat
Kebutuhan–kebutuhan dari aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang
berbeda digabungkan menjadi satu set kebutuhan pemakai kemudian dirancang
menjadi satu skema konseptual.
· Integrasi view–view yang ada
Untuk masing–masing aplikasi atau kelompok–kelompok pemakai yang berbeda
dirancang sebuah skema eksternal ( view ) kemudian view – view tersebut
disatukan ke dalam sebuah skema konseptual.
Ada 4 strategi dalam perancangan skema konseptual :
· Top down
· Bottom Up
· Inside Out
Mixed
Transaksi
Merancangan karakteristik
dari transaksi–transaksi yang akan di implementasikan tanpa tergantung dengan
DBMS yang telah dipilih. Transaksi–transaksi ini digunakan untuk memanipulasi
database sewaktu diimplementasikan . Pada tahap ini diidentifikasikan input,
output dan fungsional . Transaksi ini antara lain : retrieval, update dan
delete, select dll.
V. Transaction throughput
merupakan
rata-rata jumlah transaksi yang dapat diproses per menit oleh sistem basis data
dan merupakan parameter kritis dari sistem transaksi (misal : digunakan pada
pemesanan tempat di pesawat, bank, dll). Hasil dari fase ini adalah penentual
awal dari struktur penyimpanan dan jalur akses untuk file-file basis data.
0 komentar:
Posting Komentar